Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2013

Gotong Royong Masih ada di Bantaeng

Saat ini budaya gotong royong sudah sangat langka. Polah hidup masyarakat telah tergeser oleh arus globalisasi yang didominasi oleh Budaya barat. Dimana kita ketahui bahwa budaya barat lebih identik dengan individualisme sedangkan budaya Nusantara yang memakai sistem kekeluargaan mulai kalah. Corak khas individualisme adalah sejauh mana suatu hubungan mendatangkan materi atau manfaat, istilah lain adalah “siapa saya dan siapa anda”. Sementara budaya kekeluarga lebih mengutamakan persahabatan. Corak budaya kekeluargaan antara lain adalah memilih siapa saja yang bisa memperbaiki keadaan, istilahnya “siapapun anda, kami siap bekerja sama dalam kebaikan. Kita sebangsa, senasib, dan bersaudara”.

Rencana Reuni Alumni SD 92 Pangalloang Angkatan 1995

Nama-nama Anggatan tahun 1995/Alumni Tahun 2001 SD Negeri 92 Pangalloang Name Alamat Activity Phon Number Alumni Putra (Nama nama ini diurut berdasarkan urutan aphabeth) 1.        Abdul Haris Mubarak 2.        Awaluddin 3.        Dedi Miswar 4.        Dedi Niswar 5.        Jumrin 6.        Muhammad Sabri 7.        Najamuddin 8.        Sahbil Ma’rufi 9.        Samsuddin 10.    Samsul Marna 11.    Suhanda 12.    Supriadi B. - - -

Cukup mengubah sistem menjadi petani yg lebih enteng

Saya harus punya cara baru mengelolah kebun yang merepotkan, melelahkan, dan seringkali mengambil/menggeser agenda-agenda penting saya yang sudah terjadwal. Karenanya saya butuh formula khusus untuk mengelolah kebun yang menjadi mata pencaharian utama namun kerjanya, kebun tidak mesti   yang utama dan pertama.

Aku dan Sahabat Mayaku

Seorang gadis usianya kisaran 22 tahun yang biasa kusapa “Nur” selalu memberikan senyum hangatnya walau ia sebetulnya selalu berada dalam tekanan batin. Awalnya aku berkenalan lewat jejaring sosial terpopuler di dunia yaitu facebook. Jarak aku dan dia sebetulnya lumayan jauh yaitu kabupaten Gowa Sulawesi Selatan tempat tinggalsaya, sementara Nur tinggal di kabupaten Bogor Jawa Barat. Memang jaraknya sangat jauh tapi khusus di dunia maya, kami lumayan dekat.

Wija to Bulukumba

Pelukis           : Muhammad Irzal Judul           : Bija To Kajang Objek Lukisan           : Abdul Haris Mubarak Tanggal Pembuatan : 15 Mei 2013 Alat             : Program Aplikasi Photoshop Lama Pembuatan   : 3 (tiga) Jam Harga            : Rp.0,- Lukisan ini menggambarkan kecintaan pada budaya-budaya lokal. Simbol budaya lokal antara lain pakaian, bahasa, pergaulan, karya serta kebiasaan-kebiasaan lain yang dilakukan oleh suatu masyarakat. Kecintaan terhadap budaya yang cenderung mempertahankan nilai-nilai budaya. Salah satu bentuk dari kecintaan terhadap budaya antara lain adalah tetap menggunakan simbol adat, sebagai contoh memakai Passapu (penutup kepala) sebagai simbol kebudayaan masyarakat Kajang di Bulukumba.

Menulis Sekedar Hobby

Itulah aktivitas sekaligus hobby saya saat ini. Tujuan saya menulis hanya berbagi inspirasi, warna dan karya. Itu saja. Meskipun demikian, saya kadang-kadang diminta untuk menulis dengan bayaran mulai dari Rp. 50 ribu hingga lebih dari Rp. 1 Juta. Wah, kelihatannya ini sangat menarik tapi untuk pribadi saya, hal tersebut belum layak. Ide atau gagasan yang harus dituangkan dalam secarik kertas atau lembar pengetikan, atau bahasa lain bahwa menyusun rangkaian kata/mengolah kata menjadi sebuah karya memang sering pribadi lakukan tapi tidak untuk tujuan komersial.

Demo Tutup Jalan (Semoga ada Solusi)

Demo penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBN) beberapa hari terakhir hingga hari ini (2 Mei 2013) mewarnai beberapa ruas jalan di Makassar. Tentu para demonstran menilai bahwa BBM belum atau tidak pantas mengalami kenaikan harga sehingga isu kebijakan subsidi seharusnya tetap berlaku bagi seluruh warga negara.