Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2013
Kompetisi Esai Mahasiswa 2013 “Menjadi Indonesia” “MENJADI INDONESIA adalah menjadi manusia yang bersiap memperbaiki keadaan, tetapi bersiap pula untuk melihat bahwa perbaikan itu tidak akan pernah sempurna dan ikhtiar itu tidak pernah selesai.” (Goenawan Mohamad — Surat dari & untuk Pemimpin ) Menjadi Indonesia = (men)dingan (ja)ngan (di)am untuk Indonesia; Sebuah gerakan moral, ajakan berbuat nyata, memberi makna pada Indonesia. Lebih baik menyalakan lilin ketimbang sekadar mengutuk kegelapan.

Hari ini meminang untuk Sahabat

Untuk Komandan KOSDAP Kanreapia Tn. Jamaluddin Dg. Abu, S.Pd., MM. salah seorang sahabat seperguruan dan seperjuanganku. Selamat atas rencana pernikahan anda pada wanita pujaan hati anda pada Dina Syam . Sebagai dukungan dan do’a restu dari kami, saya akan menyempatkan waktu ditengah padatnya agenda yang telah ku programkan maupun rutinitas keseharian demi keikutsertaan dalam melamar pujaan hatimu. Semoga seluruh rangkaian acara dan ritual pernikahanmu berjalan lancar dan kamu bisa membangun keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah. Tanggal 27 adalah pilihanmu yang tepat sebagai angka keberuntungan untuk memulai urusan dalam menempuh hidup baru untuk membina mahligai rumah tangga.

Ternyata IPS lebih Susah dari MIPA

Suatu ketika, seorang kakak (A) berbincang-bincang bersama adiknya (B) yang sangat tertantang dengan pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) karena disekolahnya MIPA termasuk kelas yang unggul. B beranggapan bahwa kelas MIPA adalah pelajaran yang sulit dan tidak semua orang bisa, sementara ilmu sosial banyak bisa dan di nomor 2-kan di sekolah. Lantaran pemahamannya itu, ia bercerita dengan penuh ekspresi pada A bahwa ia sangat tertantang hanya pada kelas MIPA. Karenanya terjadi dialog; A: “Susah mana ilmu sosial atau eksat”?

Agama dan Budaya sebagai pegangan dan indentitas

Saya mau mulai tulisan dengan cerita tentang perjalanan beberapa pelajar di Negeri ini yang menuntut ilmu di Negeri Paman Syam, ada diantara mereka yang berasal dari tanah bugis Makassar dan beberapa diantaranya adalah kelahiran jawa. Mereka berangkat ke negeri yang besar dan berperadaban tinggi menuntut ilmu dengan tujuan kembali ke negeri memperbaiki negaranya sebagaimana ilmu yang diperolehnya dari luar. Ternyata betul, setelah mereka kembali ke NKRI mereka ada yang menjadi wakil presiden, menteri keuangan, menteri pemuda dan olahraga dan beberapa menteri lagi di antaranya. Mekeralah didikan Negeri Adidaya yang sangat dipuja-puja oleh sebagian orang sementara sebagian lainnya sangat membencinya.

Ngaji dan Ngajar Al-Qur'an Hingga Kompetisi

Orang tuaku adalah seorang guru tapi tidak menerimah upah kerja. Pekerjaan sebagai guru ini telah digeluti selama lebih dari 30 tahun tapi tidak untuk dibayar. Memang saat ini ada beberapa sekolah atau taman pendidikan yang membayar para guru sebagai upah karena profesinya yang sangat terhormat dan harus dihargai. Bagi kami, memang tidak pernah meminta bayaran tapi terus mendidik anak-anak yang tinggal di sekitar rumah hingga mereka bisa membaca ayat al-Qur’an dan Teks Arab. Seperti itulah perjauangan yang selama ini digeluti keluarga kami.

Aktivitas di bulan Mubarak

Aktivitas yang padat pada bulan ramadhan membuat urusan ibadah khusus ku sedikit terganggu. Berdasarkan planning yang sudah saya buat menjelang ramadhan sekitar 2 minggu yang lalu bahwa aktivitas saya harus banyak melakukan safari ramadhan dan khatam al-Qur’an minimal 2 kali selama ramadhan tahun ini. Planning ini sengaja kubuat untuk mengorganisir langkahku sehingga di bulan yang Mubarak ini saya bisa fokus beribadah mahdah.