Skip to main content

Cukup Ceritakah Hikmahnya Saja



Ada situasi dan kondisi dimana orang akan bercerita blak-blakan dan sangat terbuka meskipun itu tidak seharusnya ditau oleh orang-orang. Mereka tidak lagi merasa malu bercerita tentang judi, minum miras, main perempuan dan pekerjaan gelap lainnya pada rekan-rekan mereka jika berkumpul. Seperti biasanya dimana ada orang berkumpul, pasti ada tema pembicaraan yang diangkat, meski dimikian cerita itu kadang mengangkat banyak tema tanpa kesimpulan sebagai catatan penting dari pembicaraan. Siapa saja yang berkumpul, baik anak-anak, ibu-ibu, kelompok gadis, serikat pekerja, bapak-bapak, pelajar, profesi dan sebagainya mungkin pernah mengangkat tema pembicaraan yang tercela menjadi layak untuk mereka perbincangkan.

Seperti yang terjadi pagi tadi saat masyarakat bergotong royong mengerjakan pembukaan jalan/lorong untuk mempermudah akses petani ke kebun mereka. Cerita miring (untuk orang yang dianggap berdosa dan tidak hadir dilokasi kerja) mewarnai pembicaraan kami saat itu, tentu semua orang punya aib namun sudah menjadi kebiasaan bahwa orang yang tidak hadirlah yang kena giliran menjadi bahan pembicaaraan yang bernada celaan.
Saya yang hadir dilokasi dan menyaksikan orang bekerja turut mendengar pembicaraan orang-orang itu. Tentu saya mendengarkan gossip yang tidak seharusnya saya dengarkan. Gossip inipun akan saya publikasikan intisarinya tanpa menyebut identitas korban gosipnya.
Korban pertama dikabarkan membobol rumah kebun milik salah seorang diantara kami yang hadir pada kegiatan gotong royong itu, pelaku melakukan aksinya karena ingin menggunakan rumah kebun itu melakukan hubungan intim dengan perempuan yang ia bawa. Namun betapa malangnya karena ia harus ketahuan dan harus menanggung malu karena tertangkap basah dan menjadi pembicaraan orang. Buruknya lagi karena itu akan menjadi kesan buruk yang dikenang cukup lama. Senada dengan itu, ada juga yang menjadi korban kekerasan karena main perempuan ditempat yang berbeda.
 Korban lain adalah ketahuan melakukan aksi pencurian sehingga ia harus terluka dan ketahuan di masyarakat. Saat ini dia diceritakan sedang mempertanggung jawabkan perbuatannya pada pihak yang berwajib.
Diantara pekerja gotong royong bahkan ada menceritakan aib mereka sendiri. Ceritan tentang kegemaran mereka bermain judi, main perempuan, nonton film dewasa dan minum. Tidak banyak orang yang mau menceritakan aib mereka secara terbuka tapi mungkin saat itu mereka tidak sadar bahwa ada diantara mereka ustads, akademisi, dan bukan pekerja kebun seperti mereka.
Tentunya saya bisa mengambil cerita yang bermanfaat, dan juga terpaksa mendengar cerita yang sia-sia. Meski banyak cerita yang sia-sia namun ada juga cerita yang bisa dijadikan hikmah. Seperti yang terjadi di kampung kami bahwa masih ada pesta yang mengundang elekton yang sangat semberono sebagai hiburan tamu undangan. Mengomentari biduan seksi ini, salah seorang diantara kami mengatakan bahwa “kita harusnya malu menyaksikan tarian biduan itu, kita malu karena itu tidak beda dengan milik ibu kita, istri kita, anak-anak kita, meskipun bukan keluarga kita yang berbuat. Kita harusnya malu karena itu tidak beda dengan milik kita. Bahkan jika kita melihat orang gila tidak memakai pakaian/telanjang bulat akan membuat kita malu untuk melihatnya, alasannya karena itu seperti milik kita.
Agar tidak menjadi korban cerita maka sebaiknya diantara kita jangan bertingkah yang aneh-aneh. Selanjutnya kita juga harus hadir pada setiap kesempatan dimana kerja bakti dilakukan agar tidak menjadi bahan pembicaraan disana. Catatan terakhir bahwa jangan pernah mau mendengar aib orang lain karena itu juga bagian dari kita, apalagi menceritakan aib orang. Jika terpaksa harus bercerita atau mendengar maka dengar atau ceritakan hikmahnya saja. (ahm)

Comments

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Dasar-dasar Pendidikan Islam

DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM (Tinjauan al-Qur'an dan Hadis) Oleh : Kelompok 2 A.    Pendahuluan Islam mempunyai berbagai macam aspek, di antaranya adalah pendidikan (Islam). Pendidikan Islam bermula sejak nabi Muhammad Saw, menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya. [1]   Pendidikan adalah proses atau upaya-upaya menuju pencerdasan generasi, sehingga menjadi manusia dalam fitrahnya. Itu artinya bahwa pendidikan merupakan conditio sine quanon yang harus dilakukan pada setiap masa. Berhenti dari gerakan pendidikan berarti   lonceng kematian (baca; kemunduran atau keterbelakangan) telah berbunyi dalam masyarakat atau negara.