Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2016

Misi ketemu ketua adat Kajang, ini jawabannya

Saat berkunjung ke Kawasan Adat Amma Toa, Kamis, 27 Oktober 2016 kami membawa beberapa misi pertanyaan (karena penasaran untuk diketahui). Misi saya pribadi menemui ketua adat Kajang yang lebih dikenal dengan nama “Amma Toa” karena ingin mengetahui beberapa hal antara lain: 1. Bagaimana Amma Toa menanggapi soal rencana Presiden Republik Indonesia ke Tana Towa Kajang? 2. Bagaimana masyarakat Kajang membangun budaya serta Interaksi antar umat manusia diluar Kajang? Interaksi yang dimaksud adalah budaya, sosial, ekonomi, politik dan pendidikan. 3. Ada fenomena alam yang sangat aneh terjadi di Tanete yang sempat menggerkan masyarakat (27 Oktober 2016), itu pertanda apa? 4. Soal pekerjaan, saya adalah seorang petani dan mengalami kemunduran dari segi produktivitasnya? Dimana letak masalahnya? 5. Jika ada niat maupun usaha yang selalu gagal, apa penyebabnya? 6. Poin terakhir adalah membahas dan bertanya issue-issue internasional tentang geostrategi, ekonomi politik dan akhir sama

Produk Instan dan Sistem sebagai tantangan pemuda

Segala puja dan syukur dipanjatkan pada Tuhan Rabbul ‘alamin TANTANGAN PEMUDA DALAM MENYIKAPI PRODUK INSTAN DAN SISTEM  Suatu Refleksi --- Dari ratusan tulisan yang telah saya posting di blog ini , masalah kepemudaan menjadi topik yang cukup sering muncul sebagai sorotan. Berangkat dari refleksi hari sumpah pemuda yang diperingati hari ini (28 Oktober 2016). Sorotan utama penulis adalah sangat banyak diantara pemuda kita yang menyukai produk instan, pendidikan instan, kekayaan dengan cara instan, sistem kehidupan yang isntan dan lain-lain. Sepintas lalu, cara instan bisa dibenarkan karena untuk apa memilih cara-cara lama yang konvesional dengan proses waktu yang cukup lama? Sedangkan banyak yang bisa didapatkan secara gampang dan proses yang lebih singkat.

Inspirasi Dakwah dari Tempat Kerja

Penulis teringat dengan salah satu pesan dakwah yang disampaikan oleh Dosen saya di Universitas Muslim Indonesia Makassar. Pada suatu kesempatan beliau menyampaikan “kalau orang sudah melakukan sholat, tidak usah lagi diceramahi bahwa cara sholat anda salah. Sholat yang begini atau yang seperti itu yang benar dan cara kamu melakukan sholat itu harus diubah”. Memang penulis sangat sepakat dengan pesan beliau dan (metode) ceramah tidak begitu cocok untuk menyelesaikan persoalan seperti ini. Menurut pemahaman penulis bahwa metode yang paling cocok ada contoh teladan (dakwah bil hal) dan pemahaman tata cara sholat disampaikan dalam bentuk forum kajian. Karena jika tidak demikian, bisa jadi orang yang sudah pergi melakukan sholat berjamaah di Mesjid pada akhirnya memilih sholat dirumah karena cara penyampaian dalam ceramah (persoalan khilafiyah) yang membuatnya tersinggung.

Sedikit Gambaran Kebahagiaan Petani

Ini adalah pengalaman pribadi. Saya bahagia ketika melihat lahan (kebunku) pagi ini, (Rabu, 26 Oktober 2016) ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman yang menghasilkan buah. Rasanya seperti sebuah kemenangan yang luar biasa karena menyaksikan bakal buah yang menjadi sumber pengharapan petani. Sesuai dengan filosofinya, petani itu dalam bahasa arab adalah Fallahun  yang berarti kemenangan. Kemenangan itu paling tidak bisa didengar 5 kali dalam sehari melalui seruan adzan “ hayya alal falah ” yang berarti mari menuju kemenangan. Fallah yang berarti petani dan juga berarti kemenangan bukan tanpa alasan. Pribadi merasa sangat bahagia/menang melihat ia (tanaman) tumbuh sehingga menjadi harapan yang memberi kebahagiaan.

Kalimat Rindu

Mari kita memohon perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk” Tulisan ini saya mulai dengan kalimat suci yang dipanjatkan oleh orang-orang bertaqwa atas kemurahan berkah dari tuhannya melalui do’anya yang berbunyi "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (Kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”. Kehadiran sosok istri dan keturunan adalah pelengkap yang menjadikan hidup seseorang tentram dan menjadi obat kerinduan yang menyejukkan hati.

Pilihan Hidup dan Bagaimana Menyikapinya

Saya teringat dengan salah satu pesan dosen yang pernah membimbing saya pada jurusan Pengembangan Masyarakat Islam di Univesitas Islam Negeri Alauddin Makassar yang mengatakan bahwa “manusia saat ini harus lebih serius bekerja dan penuh perhitungan (ilmu manajemen) karena tuntutan hidup yang semakin besar berikut ketersediaan lapangan pekerjaan yang semakin sempit”. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa hidup itu sangat singkat, oleh karena itu setiap orang harus menempuh langkah yang paling tepat agar tidak terjebak dalam drama kehidupan. Melalui suatu kesempatan disebutkan juga bahwa untuk menjadi manusia maka hendaknya memiliki perhitungan yang matang.

Pesan sang guru tentang planning

Saya teringat dengan salah satu pesan dosen yang pernah membimbing saya pada jurusan Pengembangan Masyarakat Islam di Univesitas Islam Negeri Alauddin Makassar yang mengatakan bahwa “manusia saat ini harus lebih serius bekerja dan penuh perhitungan (ilmu manajemen) karena tuntutan hidup yang semakin besar berikut ketersediaan lapangan pekerjaan yang semakin sempit”. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa hidup itu sangat singkat, oleh karena itu setiap orang harus menempuh langkah yang paling tepat agar tidak terjebak dalam drama kehidupan. Melalui suatu kesempatan disebutkan juga bahwa untuk menjadi manusia maka hendaknya memiliki perhitungan yang matang. Poin pertama adalah soal memilih pekerjaan sesuai dengan cita-cita. Disini beliau mengatakan bahwa bekerja sesuai dengan keinginan (cita-cita dan skill) itu sangat penting namun karena tantangan zaman yang saat ini begitu berat sehingga sebagai antisipasinya mesti ada pilihan alternatif untuk pekerjaan.  Salah satu inspirator nasion

Semangat untuk Masa depan yang lebih baik

Dalam sebuah pesan, Cipto Mangunkusumo mengatakan bahwa “Masa depan bangsa dan tanah air terletak pada masa sekarang. Dan hari sekarang itu adalah anda, pemuda-pemuda dan pemudi-pemudia”. Pesan itu penulis angkat mengingat semangat pemuda untuk memperjuangkan bangsa dan tanah air hari ini semakin menurun. Semakin berkurang minat belajar, tidak semangat membangun organisasi atau kolektivitas, kurang kreatif dalam menciptakan gagasan atau ide serta masalah-masalah lain yang menggalaukan muda-mudi. Bahkan sebuah organisasi yang penulis bina selama ini (IPPM) sementara dalam keadaan diam dan tidak melakukan apa-apa. Tentusaja penulis merasa sangat ingin agar tercipta suatu kondisi harmonis dan semangat dimana  pemuda bisa bangkit dan melakukan aksi-aksi sosial, belajar atau kegiatan produktif lainnya. Posisi pemuda sangat penting dalam menentukan masa depan bangsa karena dimasa depan, pasti akan terjadi regenerasi dan generasi yang dibutuhkan adalah generasi yang produktif yaitu memiliki

Kenyataan dalam Profesionalisme

Belakangan ini kita sudah semakin sulit menemukan kemurnian niat dan amal manusia dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Pekerjaan yang dilakukan hanyalah symbol bahwa hal tersebut merupakan pekerjaan yang murni berdasarkan profesionalitasnya.