Skip to main content

Tantangan Kemajuan Teknologi dan Tuntutan Zaman

Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi maka perkembangan pola hidup manusia pun turut berubah menuju perkembangan.  Teknologi diciptakan untuk menjawab tantangan dan kebutuhan umat manusia. Hal tersebut tentu saja akan mengurangi beban kerja manusia dan mempermudah hampir seluruh urusan.

Sentuhan teknologi memang memberi dampak positip terhadap gaya hidup dan urusan manusia. Mulai dari keperluan makan, tempat tinggal, akses informasi, akses komunikasi, akses transportasi dan segala bentuk aktivitas manusia dewasa ini telah bersentuhan dengan teknologi.
Berbicara tentang kemajuan maka ada upaya yang telah dilakukan oleh sebagian/sekelompok orang menuju suatu masa yang lebih baik. Seperti saat ini, dimana teknologi benar-benar memberi kemudahan bagi umat manusia untuk menjalankan aktivitasnya. Mulai bantuan robot, mesin, komputer dan benda lainnya benar-benar menjawab kebutuhan umat manusia.
Teknologi merupakan suatu konsep, terapan maupun sistem keilmuan yang tujuannya adalah mempermudah urusan. Sebagai contoh, untuk mempermudah manusia mendapatkan informasi maka ia harus menyiapkan media untuk menerima informasi berupa televisi.
Bertolak dari pesatnya perkembangan teknologi informasi dan Komunikasi maka penting juga kiranya kita mengamati sisi negatifnya.
Salah satu ancaman produk teknologi informasi dan komunikasi yang ingin penulis ungkapkan adalah hadirnya robot sebagai tenaga kerja yang membantu manusia menyelesaikan urusan sehari-hari. Ini benar-benar mengancam karena mengurangi beban kerja manusia dan itu berarti tenaga kerja juga akan dipangkas. Perusahan akan menerapkan pemutusan hubungan kerja karena membayar manusia lebih mahal daripada memanfaatkan mesin atau robot ciptaan untuk bekerja dengan hasil yang lebih baik.
Pertanyaannya, kalau sekiranya kehidupan masa depan dengan majunya teknologi akan mengurangi beban kerja manusia karena hadirnya robot dan mesin, apakah manusia masih memiliki kesempatan kerja yang lowong? Jika ia berarti mereka yang gagap terhadap teknologi akan tenggelam oleh zaman.
Mari kita menyikapi perkembangan dengan positif yaitu mengambil sisi baiknya dan mengurangi dampak negatifnya. Itulah cara paling sehat dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Jika hari ini saja penggunaan teknologi sudah pesat, pasti suatu saat nanti akan menjadi lebih pesat lagi dan akan mewariskan masalah yang lebih besar lagi jika tidak didirikan atas dasar taqwa. Hanya orang-orang yang mengikuti kodratnya sebagai manusia yang akan selamat dalam cengkraman zaman. (AHM)



Comments

Popular posts from this blog

Strategi Kepemimpinan Ali Bin Abu Thalib

BAB I PENDAHULUAN A.       Latarbelakang Masalah Nabi Muhammad saw. Tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum Muslimin untuk menentukannya sendiri. Kaena itu, tidak lama setelah beliau wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokohMuhajirin dan Ashor Berkumpul dibalai kota   Bani Sa’dah, Madinah.  

Kedudukan Ar-ra'yu sebagai Landasan Hukum Islam

Referensi Pada dasarnya umat Islam yang beriman Kepada Allah swt. Meyakini bahwa Sumber utama Ajaran Islam yaitu Alquran dan Hadis sudah sempurna. Firman Allah dalam Alquran sudah sempurna membahas aturan-aturan, hukum, ilmu pengetahuan (filsafat), kisah, ushul fiqh dan lain-lain. Begitu juga Hadis Rasulullah yang salah satu sifatnya menjadi penjelasan ayat-ayat dalam Alquran. Posisi Hadis adalah penjelas dan sumber kedua setelah Alquran.

Dasar-dasar Pendidikan Islam

DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM (Tinjauan al-Qur'an dan Hadis) Oleh : Kelompok 2 A.    Pendahuluan Islam mempunyai berbagai macam aspek, di antaranya adalah pendidikan (Islam). Pendidikan Islam bermula sejak nabi Muhammad Saw, menyampaikan ajaran Islam kepada umatnya. [1]   Pendidikan adalah proses atau upaya-upaya menuju pencerdasan generasi, sehingga menjadi manusia dalam fitrahnya. Itu artinya bahwa pendidikan merupakan conditio sine quanon yang harus dilakukan pada setiap masa. Berhenti dari gerakan pendidikan berarti   lonceng kematian (baca; kemunduran atau keterbelakangan) telah berbunyi dalam masyarakat atau negara.